SLI OPERASIONAL KOMODITI PERIKANAN IKAN PATIN DILAKSANAKAN DI PROVINSI RIAU
SLI OPERASIONAL KOMODITI PERIKANAN IKAN PATIN DILAKSANAKAN DI PROVINSI RIAU
Desa Koto Masjid, Kabupaten Kampar, Bangkinang Kota - Dalam upaya meningkatkan kapasitas dan adaptasi terhadap perubahan iklim, Stasiun klimatologi Riau menggelar Sekolah Lapang Iklim (SLI) Operasional Komoditi Perikanan Ikan Patin di Desa Koto Masjid, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Kegiatan ini diikuti oleh 32 peserta dari kelompok budidaya ikan patin setempat.
Acara ini dibuka dengan sambutan dari Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah I, Bapak Hendro Nugroho, S.T, M.Si. Dalam sambutannya menekankan pentingnya memahami dampak perubahan iklim yang semakin nyata dan dirasakan di semua sektor, termasuk pertanian dan budidaya perikanan air tawar.
"Perubahan iklim dapat mengancam penurunan produksi pertanian dan budidaya perikanan air tawar, baik secara kuantitas maupun kualitasnya. Tanpa intervensi adaptasi, ketahanan pangan nasional kita di sektor perikanan akan mengalami kerentanan.
Pada tahun 2023, Indonesia mengalami dampak El Nino yang menyebabkan kekeringan. Mengikuti arahan Presiden Joko Widodo, diperlukan identifikasi risiko iklim dan langkah-langkah adaptasi yang didukung oleh peningkatan kapasitas sumber daya manusia serta teknologi pemodelan cuaca dan iklim.
SLI merupakan program berkelanjutan BMKG yang memberikan edukasi dan literasi iklim bagi petani, penyuluh, dan nelayan. Program ini telah melatih lebih dari 22 ribu peserta secara nasional selama hampir sepuluh tahun terakhir. Dalam kegiatan ini, SLI memperkenalkan inovasi seperti Augmented Reality (AR) untuk efisiensi pembelajaran dan aplikasi Climate Smart Technology for Climate Field School (KIMONO - CFS) untuk monitoring iklim dan pertumbuhan tanaman.
Desa Koto Masjid dipilih sebagai lokasi kegiatan karena merupakan salah satu desa penghasil ikan patin terbesar di Kabupaten Kampar. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan wawasan teknis budidaya perikanan air tawar terkait informasi iklim dan cuaca serta mengimplementasikannya dalam kegiatan budidaya.
"Dengan adanya kegiatan SLI ini, BMKG, melalui Stasiun Klimatologi Riau, dapat memberikan pembinaan dan pendampingan kepada pembudidaya perikanan air tawar untuk mengembangkan pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan ini. Hal ini bertujuan untuk mengurangi dampak kerugian pada sektor budidaya perikanan air tawar, mendukung ketahanan pangan, serta meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan pembudidaya," jelas Hendro.
BMKG juga mengucapkan terima kasih kepada Anggota Komisi V DPR-RI, Bapak H. Syahrul Aidi Maazat, L.C., M.A; Pj. Bupati Kampar, Bapak Hambali, SH, MBA, MH; Dinas Perikanan Kabupaten Kampar, dan pihak-pihak terkait yang telah mendukung terlaksananya kegiatan ini. Ia berharap kegiatan SLI di Provinsi Riau dapat meningkatkan pemahaman dan kesejahteraan petani serta ketahanan pangan.
Acara ini ditutup dengan harapan agar SLI Operasional di Provinsi Riau dapat memberikan manfaat nyata dalam meningkatkan hasil produksi dan kesejahteraan petani, serta siap menghadapi tantangan ketahanan pangan.